Kebahagiaan semu menyapa fana
di antara dentuman musik memekak gendang telinga
membuai mesra kenisbian sebuah hati
terlarut dalam uforia di batas tabir mimpi
Hangat kepak sayap memeluk raga
mencumbu birahi di hiruk pikuk rana jiwa
menebar pesona keindahan palsu
dalam bujukan kelam hawa nafsu
Butir pelayang imagi telah tertenggak
meninggalkan jauh serpihan hati yang berserak
membungkus jiwa dalam naungan jebak malam
penghujung waktu yang semakin kelam
Ha ha ha ha ha
Tahukah kamu?
Iblis mungkin terbahak lepas
melihat pongahmu menerjang batas
Sadarkah kamu?
Iblis mungkin telah menggenggam dunia
jadikanmu teman di Jahannam sana
Sanubari kini tak lagi tampakkan wajah
lari sembunyi dari lakumu yang semakin menggila
tercabik bisik syetan yang terus menggema
di segenap lembah jiwa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar