Syairku masih saja kurangkai
goreskan jiwa merengkuh damai
menyiratkan sejumput asa
yang kini tengah redup diantara angkuh angkara
Desiran angin laut lembut menyapa
memberikan kesejukan diantara seringai bengis bahak kejamnya dunia
mendulang setitik embun yang tak lagi bertahta dipucuk dedaunan
tuk hapuskan dahaga akan jelang syahdu kehidupan
Kata demi kata kurangkai dengan gemetar
bait demi bait kupaut dalam nanar
kesumat dendam tlah terlanjur bersemayam
kedengkian semakin meraja dihatiku yang kelam
Membakar syairku
melepuhkan asa yang ingin kurengkuh
menjungkalkan segala imagiku
Lembaranku pun memerah darah
bercucur air mata hati yang terluka
mentasbihkan laraku diujung senj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar