Ketika Pagi membangunkanmu dari Mimpi
Telah tersisip Harapan Di Hari ini
Rasa letih yang kemarin membebani tlah kau ganti dengan semangat yang berkobar di dalam hati..
Ayah..
Kering sudah kulitmu di makan waktu
berat beban yang kau pikul di atas Bahumu
Namun kau slalu tunaskan Cinta di atas Letihmu
Meski Senja tlah Rentakan usiamu..
Beribu peluh menetes dari ragamu
Menguras Tenaga mengayunkan cangkulmu di atas sawah tempat Menanam sebutir padi
Agar dapat berubah menjadi sepiring nasi..
Sajak ini untukmu, ayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar